Selasa, 01 Mei 2012

Karena "Ukuran" Kita Tidaklah Sama


Sadar atau tidak, kita sering bertanding memperlombakan penderitaan.. Ketika seorang teman mengisahkan alangkah menyakitkannya suatu peristiwa, kita mencari-cari bagian hidup kita yang yang lebih mengenaskan daripada ceritanya..yang lebih menyedihkan…Seolah-olah..nestapa sang teman serasa tak ada nilainya.
Lho kok bisa?? Nggak percaya?? Yuk kita bahas satu persatu… 

Pernahkah Anda merasa???
Saat seorang teman bercerita bahwa pesawatnya ditunda dua jam, kita segera menyahut bahwa kita pernah terlantar empat jam menanti penerbangan. Saat orang lain berkata alangkah repotnya beraktifitas sebab menunggu pulihnya lengan yang patah, kita dengan menggebu menceritakan betapa lebih menderitanya jika kaki yang mengalami fraktur. Atau…saat mereka berkisah tentang perihnya…pedihnya…sulitnya…suatu hal, kita dengan segera menjawab seperti halnya ingin bercerita bahwa tiap hal yang mereka alami tidaklah sebanding dengan apa yang pernah kita rasakan.. (astagfirullah)

“Kita, jika demikian,” ujar Dale Carnegie dalam The 5 Essential People Skills, “Sedang bermain menang-menangan yang hasilnya adalah saling menyakiti.” Bukankah akan lebih baik jika kita mencoba memahami?? Memberi solusi bahkan menguatkan??

Maka langkah penting lain dalam memahami mereka yang mungkin saja hidup dalam ukuran-ukuran berbeda adalah memeriksa kembali sikap kita. Apakah kita masih mempertandingkan derita atau memperlombakan lara sekedar untuk membuat lawan bicara kita semakin terluka? Atau ketika saudara tercinta menangis menceritakan dukanya, kita telah mampu berbagi air mata disertai senyum yang menguatkan?

Berbahagialah mereka yang memiliki sikap terbaik dan mari kita fahami sekali lagi bahwa ukuran-ukuran kita tidaklah sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar